Fasilitas dan Tenaga Kesehatan Harus Melayani dengan Hati
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyoroti, pentingnya gotong royong kesehatan. Warga yang telah memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan harus dilayani dengan baik.
Kalau anda panik anda mengeluarkan DP. Begitu masuk seminggu, berapa hari ditagih. Bapak itu sopir ojek bilang nggak mampu, masa harus jual motornya
Ia menjelaskan, selama ini banyak orang kurang mampu yang akhirnya menjual harta bendanya untuk biaya berobat. Sebab tak jarang rumah sakit meminta uang muka sebagai jaminan perawatan.
"Kalau anda panik anda mengeluarkan DP. Begitu masuk seminggu, berapa hari ditagih. Bapak itu sopir ojek bilang nggak mampu, masa harus jual motornya," ujar Basuki dalam saat Membuka dan memberikan arahan pada Pertemuan Koordinasi Petugas Puskesmas, Rumah Sakit dan BPJS Kesehatan dalam rangka Pemantapan Pelayanan dan Obat di Era JKN Wilayah DKI Jakarta, Rabu (29/6).
135 Perguruan Tinggi di DKI Ikut BPJS KesehatanOleh sebab itu, Ia meminta warga DKI Jakarta yang menggunakan Kartu Jakarta Sehat (KJS) atau BPJS Kesehatan tetap dilayani. Pasalnya, jaminan itu membantu mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
Ia akan berjalan baik, jika pelayanan
puskesmas dan rumah sakit juga tidak tebang pilih dalam melayani pasien."Bapak Ibu tidak mengerti konsep gotong royong kesehatan. Kita kan PNS dipanggil melaksanakan undang-undang. Kalau kelakuan kita tidak beda, buat apa jadi dokter jadi perawat," tandasnya.